Ustadz menunjuk ku.
Disuruh maju ke depan membawa kitabku.
Ibriz namanya.
Mulailah aku membaca At'thoriq.
Ku awali dengan basmalah.
Hatiku kacau tak karuan.
Jantungku berdegup kencang.
Ada apa gerangan?
Aku hanya takut ustadzku. Hehe
Baru sampai ayat ke 2.
Aku sudah salah.
Aku gundah.
Padahal aku merasa sudah benar dan sesuai kaidah.
Ustadz menyuruh mengulangi sampai benar.
Aku grogi.
Rasanya aku akan dihukum berdiri.
Ku ulang-ulang,
Rasanya, aku bisa hafal At-Thoriq di depan.
Perasaanku benar,
Aku dihukum.
Tapi aku bahagia.
Hikmahnya: bisa hafal At-Thoriq dan memperbaiki ngajiku. Wkwkwk
Tuban